"berbagi MANFAAT berbagai CARA"

Menikah Sambil Kuliah

Apakah benar jika menikah itu menghambat pendidikan?

Pernah tidak terbayang menikah sambil kuliah? Menurutku menikah sambil kuliah itu asyik, penuh tantangan. Memang kita dituntut pintar membagi waktu dan pikiran, namun jika pasangan saling membantu pemenuhan hak dan kewajiban semua masalah pasti bisa teratasi. Bukankah lebih menyenangkan menghadapi masalah berdua dari pada sendiri? Selain itu, kita pun akan menjadi lebih dewasa dan matang.
Lantas apa yang membuat sebagian orang enggan menikah sambil kuliah?
Yang pertama mungkin karena ingin memusatkan perhatian untuk kuliah dulu. Nunggu lulus baru nikah. Kalau ga lulus-lulus? Ya ga nikah-nikah, hehe. Ini mau nikah atau melamar kerja? Kok nunggu S1 dulu S2 dulu. Hehehe. Seperti yang saya sampaikan diatas, jika pasangan saling mengerti dan memahami, pasti menikah sambil kuliah bukanlah beban. Justeru adanya suami/istri sebagai penawar stress karena kuliah. Right?
Yang kedua adalah belum adanya restu dari orang tua. Anak sholeh tak pernah membantah orang tua, ia selalu menuruti permintaan orang tua, meskipun itu berat baginya. Termasuk dalam urusan jodoh, seorang yang sholehah menyerahkan urusan ini kepada orang tuanya. Dengan siapa dan kapan waktu yang tepat ia yakin pilihan orang tua adalah tepat. Karena ia percaya bahwa melalui ridho orang tua lah ridho Alloh menyertai. Meski demikian, orang tua hendaknya berpegang teguh kepada pesan Nabi yang intinya jika datang lelaki beriman meminta putrimu, maka nikahkanlah dia. Jika tidak maka akan terjadi kerusakan dimuka bumi. Kerusakan yang dimaksud disini bisa jadi karena lamarannya ditolak orang tua si gadis dia menjadi tidak percaya lagi terhadap takdir Alloh, dia menjadi prustasi dan menyakiti diri sendiri dengan minuman keras. Atau dia menjadi enggan menikah. Di sini jelas bahwa tidak ada alasan untuk menolak pinangan lelaki beriman. Termasuk jika si gadis masih kuliah, ini bukan alasan penolakan.
Bagi si anak, jangan sekali-kali mengambil keputusan tanpa restu orang tua, karena restu Ilahi ada disana. Meski engkau sudah siap nikah, jika restu belum juga didapat, maka berdoalah. Minta kepada Alloh agar meluluhkan hati orang tuamu.
Alasan ketiga mengapa enggan menikah sambil kuliah adalah khawatir akan rezeki. Bagi seorang yang beriman tentunya ia tidak pernah ragu akan rezeki Alloh. Semua sudah diatur, ia tinggal menjemputnya. Bukankah Alloh akan memberi pertolongan bagi orang yang bertaqwa dari arah yang tidak disangka-sangka? Alloh Maha Menepati Janji.
Alasan keempat adalah karena belum datangnya cinta. Kawan, sekali lagi saya tegaskan, jika datang seorang yang beriman, yang sholeh, yang taqwa dan memintamu menjadi istrinya, maka terimalah ia meski cinta belum hadir di hati. Menikahlah karena Alloh, karena mengharap ridhonya dan ingin menyempurnakan separuh agama. Alloh pemilik hati, Dia akan menanamkan cinta diantara dua orang yang bertaqwa. Ini janji-Nya. Tidak mungkin Alloh akan membiarkan keluarga hambanya yang bertaqwa tanpa di naungi cinta. Alloh pasti akan menanamkan cinta. Hanya saja butuh waktu.
Demikianlah beberapa alasan mengapa enggan menikah sambil kuliah. Tentu masih banyak lagi alasan bagi orang-orang yang suka beralasan.
Menikahlah karena Alloh, bukan karena kaya atau miskin, bukan karena terpandang atau tidak, bukan karena cantik atau jelek, bukan karena cinta atau tidak, bukan karena berpendidikan atau tidak, bukan karena bla bla bla. Menikahlah karena engkau ingin menyempurnakan agamamu. Bagi para wanita, jika datang seorang lelaki sholeh memintamu, suruhlah dia menghadap walimu. Bagi para orang tua (wali), jika datang seorang lelaki sholeh meminta putrimu, maka nikahkanlah dia dengannya. Insya Alloh ini yang terbaik disisi Alloh. Wallalohu'alam.

Share :

Facebook Twitter Google+
0 Komentar untuk "Menikah Sambil Kuliah"

Back To Top